MIMPI SI ANAK IKAN

MIMPI SI ANAK IKAN



Awalnya saya tidak pernah berpikir untuk bisa duduk di bangku perguruan tinggi. Tak terbersit di pikiran saya kala saya masih kecil, bahwa saya bisa merasakan pendidikan di perguruan tinggi nantinya. Serasa dulunya itu sangatlah mustahil bagi saya. Hal itu karena saya sadar bahwa orangtua saya tak akan mampu membiayai saya untuk kuliah.
Bahkan bagi saya, bisa duduk di bangku SMA itupun sudah suatu yang sangat luar biasa.  Namun ternyata Allah berkendak lain, Dia meletakkan saya di bangku perguruan tinggi untuk bisa ikut merasakan luasnya pengetahuan lewat perkuliahan. Saya bisa kuliah karena adanya beasiswa yang diberikan Allah untuk saya.
Mungkin ceritanya berawal dari SMA, kala saya mulai dikenalkan oleh guru saya tentang berbagai perguruan tinggi. Cerita-cerita tentang kuliah yang begitu hebat menurut saya pada saat itu. Sejak saat itu mulailah tergambar di pikiran saya untuk kuliah. Namun di sisi lain, logika saya juga protes pada diri saya sendiri.

“Mana mungkin kamu bisa kuliah, lihat kondisi orangtuamu! Sadar diri saja! Memang siapa yang bisa membiayai kuliahmu? Dasar tidak tahu diri!”.

Pikiran seperti itu seolah membenamkan mimpi saya untuk bisa kuliah. Ah rasanya memang mustahil, memang takdir saya mungkin tak akan bisa kuliah. Sayapun merasa iri ketika melihat teman-teman saya dari keluarga yang mampu, mereka yang mulai terlihat mendaftar kuliah di sana-sini.
Di mana mereka berkumpul, maka mereka begitu asyiknya membicarakan rencana-rencana mereka tanpa beban. Sedangkan saya hanya bisa diam mendengarkan sambil menahan hangatnya mata saya yang mulai berkaca-kaca.

“Ah, Ya Allah apakah memang aku hanya bisa berharap semata? Andai orangtuaku bisa menguliahkanku.”  

Hingga saya sering berandai-andai yang terlalu jauh, namun saya sadar itu justru membuat saya semakin bersedih.

“Nak, apa kau benar-benar ingin kuliah? Bapak ibumu tak mampu membiayaimu, kami masih punya tanggungan biaya hidup yang masih banyak. Maafkan kami yang tak mampu mewujudkan keinginanmu”.

Mendengar kalimat itu keluar dari orangtua saya, rasanya lubuk hati saya benar-benar merasa bersalah karena mengutarakan cita-cita saya. Seringkali saya tidak bisa berkata lagi saat itu, hanya air mata yang mengalir tanpa tertahan di pipi. Mungkin pelukan orangtua saya yang akhirnya menenangkan hati saya.
Ternyata di mana ada niat di situlah ada jalan. Saya mulai mendengar informasi-informasi tentang adanya beasiswa, Bidikmisi namanya. Ya Allah, saat itu betapa riangnya hati ini mendengarnya. Seolah ada kesempatan bagi saya untuk kuliah. Sayapun mulai ikut mendaftar, walau syaratnya memang begitu banyak dan berat juga. Namun saya tetap berusaha, mungkin inilah jalan yang disediakan bagi saya untuk bisa seperti teman-teman saya. Tak hanya beasiswa, sayapun mencari-cari informasi tentang bimbingan belajar masuk perguruan tinggi yang diselenggarakan gratis.

“Masa hari gini ada bimbel gratis? Setau saya bimbel itu berbayar, dan itu pasti sangat mahal.”

Sayapun mendapatkan informasi dari saudara saya bahwa ada bimbingan belajar masuk PTN dengan tanpa biaya alias gratis. BPUN namanya. BPUN atau Bimbingan Pascaujian Nasional ini ternyata sudah ada di Kabupaten Pati sejak tahun 2011 dan dikenal sudah meloloskan para alumninya di banyak perguruan tinggi negeri favorit di Indonesia.
Saya memutuskan untuk mendaftar dan syukur Alhamdulillah, lolos. Saya berhasil menyisihkan ratusan pendaftar lainnya yang punya misi sama yakni untuk berkuliah. Program bimbingan belajar saya jalani selama kurang lebih 1 bulan dengan intensif. Saya bangga bisa masuk seleksi BPUN Pati karena dikumpulkan dengan para pemuda pilihan se-Kabupaten Pati yang notabene berasal dari sekolah-sekolah favorit. Proses bimbingan saya jalani dengan penuh kesungguhan, dengan tetap mendaftarkan diri dalam program beasiswa yang diberikan oleh pemerintah, Bidikmisi.
Seleksipun saya ikuti, ternyata tidak mudah mengejar beasiswa Bidikmisi itu. Sungguh terlalu sangat banyak pemuda-pemudi seperti saya yang memperjuangkannya. Namun kuotanya yang tidak banyak, membuat hanya sebagian kecil dari para pendaftar yang lolos. Sayapun terus berjuang, berkali-kali problem mendera mulai dari administrasi hingga persyaratan yang sulit terasa semakin menciutkan nyali saya untuk tetap bertahan.

“Apakah memang mustahil bagi saya untuk bisa kuliah Ya Allah? Apakah perjuangan ini tak akan membuahkan hasil.”

Pertanyaan itu seringkali terbersit dalam lamunan saya. Hingga akhirnya senyum sayapun bisa merekah pelan, disambut dengan air mata kebahagiaan karena sebuah pengumuman yang menyatakan saya telah lolos. Betapa bahagianya saya pada saat itu. Saya akhirnya dinyatakan lolos masuk perguruan tinggi negeri lewat jalur SBMPTN berbeasiswa. Ya, saya akhirnya menjadi seorang mahasiswa berbeasiswa. Mungkin dengan itu saya tidak akan memberatkan orangtua saya.
Saya dinyatakan diterima di Universitas Brawijaya, kampus favorit para pendaftar kuliah seantero negeri. Universitas Brawijaya memang dikenal sebagai kampus yang besar dan unggul. Kampus pemegang juara 5 kali PIMNAS ini tentu saja menawarkan banyak kesempatan kepada para mahasiswanya untuk berproses dan berkembang menjadi mahasiswa bermental pemimpin, berintergitas, dan berprestasi.
Saya kuliah tepatnya di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Fakultas yang punya konsentrasi studi di bidang maritim, perikanan, dan kelautan ini memang memiliki prospek karir yang sangat luas. Isu maritim memang membuat saya tertarik sejak dulu, oleh karenanya saya mengambil fokus studi ini. Banyak dari teman-teman saya yang belum tahu tentang definisi dan deskripsi bidang studi saya, hingga teman-teman saya sering bercandain saya dengan istilah ‘anak ikan’ karena kuliah saya yang tiap harinya belajar tentang ikan, laut, dan hal-hal yang tidak jauh dari keduanya.
Kuliahpun berlangsung, kadang saya seolah tak percaya bahwa saya telah kuliah. Bagaimana bisa seorang saya yang berasal dari keluarga buruh akhirnya bisa kuliah. Mungkin cita-cita dan keteguhan doa usaha membuat saya diberi kesempatan oleh Allah untuk bisa kuliah. Serta doa orangtua saya yang penuh keajaiban telah membuat cita-cita saya dikabulkan Allah.
Seiring berjalannya perkuliahan, ternyata beasiswa yang diberikan pun tak mampu menutupi semua biaya kuliah saya. Terpaksa saya memenuhinya dengan berbagai pekerjaan, entah sambil berusaha berjualan makanan di kampus atau ikut mengajar hingga ‘menjual’ karya tulis saya untuk sekadar menyambung hidup.
Tak mungkin saya harus membebani orangtua saya di rumah, walau sesekali orangtua saya sering menawarkan bantuannya walau sedikit. Mereka merasa ingin membantu saya di balik kebutuhan mereka yang belum tentu juga sudah terpenuhi.
Satu dua kali pun saya terpaksa menerima pemberian mereka karena saya sudah tak punya bekal di kampus. Saat-saat seperti itu pun melahirkan janji di hati saya sendiri. Sering kali air mata ikut menetes saat mengucapkannya.

“Aku berjanji Bapak Ibu, aku akan membahagiakan kalian suatu saat nanti. Aku berjanji! Maafkan anakmu ini yang masih merepotkan.”

Semangat saya untuk kuliah mungkin lebih dibandingkan teman-teman saya yang lain. Walau banyak juga teman saya nonbeasiswa yang prestasinya lebih dari saya. Saya mulai berani bercita-cita lebih tinggi, walau cita-cita saya tak langsung berharap menjadi sosok yang akan mengubah negeri ini dengan seketika dari segala kekacauan yang ada. Namun dengan bisa kuliah, muncul harapan di hati saya.
Mungkin saya bisa mengubah kondisi perekonomian orangtua saya, itulah yang pertama terpikirkan di hati saya. Selanjutnya, semenjak kuliah sayapun jadi berani ikut memikirkan negeri ini. Mungkin ada hal yang bisa saya lakukan agar bisa bermanfaat untuk negeri Indonesia tercinta ini.
Saya selalu berusaha memenuhi kewajiban-kewajiban saya sebagai penerima beasiswa. Banyak kegiatan yang saya jalani selama menjadi mahasiswa berbeasiswa. Mulai dari aktivitas organisasi, aktivitas akademik seminar, pelatihan, dan berbagai ajang kompetisi ilmiah dan penalaran, seringkali sayalah yang pionir paling depan.
Kadang sayapun merasa lelah, belum lagi tugas-tugas kuliah yang harus saya kerjakan dengan baik demi menjaga indeks prestasi yang menjadi kewajiban saya pula. Namun dari itu semua, justru saya menjadi terbiasa membagi waktu dengan baik. Sayapun menjadi mahasiswa yang banyak mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dari berbagai kegiatan itu.
Sekadar memberikan inspirasi kepada para pemuda hebat lain di seluruh negeri pada umumnya dan di Kabupaten Pati pada khususnya, saya lampirkan sedikit pengalaman saya semenjak duduk di bangku perkuliahan.

Prestasi dan Penghargaan

  • Mawapres (Mahasiswa Berprestasi) Terbaik 1 THP FPIK Universitas Brawijaya Tahun 2016 dalam Serologis Award 2016
  • Juara 1 Indonesia Maritime Challenge 2015 oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
  • Trofi Utama dan Medali Emas IMC 2015 oleh Gubernur Provinsi Jawa Timur Republik Indonesia
  • Pembicara Termuda dan Pemakalah Utama dalam Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengembangan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Tahun 2016 oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
  • Juara 3 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Event of Young Researcher and Economics Student (EVEREST) 2016 oleh Universitas Sumatera Utara Medan
  • The Honorable Archipelago Excellent Award dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Archipelago Essay Competition (AEC) 2016 oleh Universitas Pattimura Ambon
  • Kangmas Duta Pariwisata Kabupaten Pati Tahun 2016 oleh Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Pati
  • 10 Besar Finalis BEYOND (Brawijaya Entrepreneur Olympiad) Tahun 2016
  • Finalis Lomba Karya Tulis Ilmiah Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016
  • Finalis Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional PESTAGAMA 2016 oleh Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
  • Finalis Kompetisi Nasional Dragon Boat Race Tahun 2016 oleh Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
  • Delegasi Kabupaten Pati dalam Pelatihan Budidaya Lele se-Jawa Tengah Tahun 2016 oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah
  • Pembicara Utama dalam Seminar dan Bedah Karya City Branding Kabupaten Pati Tahun 2016
  • Partisipant ASEAN Young Engineers and Scientists (YES) Summit 2016
  • Asisten Praktikum dan Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan Universitas Brawijaya 2015-2016
  • Youth Ambassador Pelabuhan Indonesia 2015 oleh PELINDO III (Persero)
  • Best Delegate Universitas Brawijaya dalam PELINDO III Youth Camp Tahun 2015
  • Best Delegate Universitas Brawijaya dalam INOTEK Innovator Forum Tahun 2015 oleh MITI Indonesia
  • Best Delegate Jawa Timur dalam Ekspedisi Nusantara Jaya 2015 oleh Kementerian Koordinator Maritim dan Sumberdaya Republik Indonesia
  • Best Participant dalam Simposium Nasional Pengelolaan Hiu dan Pari di Indonesia 2015 oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerjasama dengan WWF Indonesia
  • Internship Program Balai Besar Penangkapan Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Ministry Tahun 2015
  • Participant YSEALI Green Education Initiatives Biomarine Student Camp 2015 oleh Young Southeast Asian Leaders Initiative
  • Participant Indonesian Youth Dream 2015 oleh IYD Yogyakarta
  • Participant Borobudur Youth Forum 2015 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
  • Participant Indonesian Youth Team on Climate Change (IYTCC) Climate Change Workshop Tahun 2015
  • Delegasi Kota Malang dalam Jambore Pelajar se-Jawa Timur Tahun 2015 oleh CBP KPP Jawa Timur
  • Juri Kompetisi Menulis Esai dalam BPUN High School Fair Tahun 2015 oleh MAS BPUN Kabupeten Pati dan Mata Air Foundation Indonesia
  • Liaison Officer dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Gebyar Mahasiswa Perikanan Indonesia (GEMINI) Tahun 2015 oleh HIMATHRIK Universitas Brawijaya
  • Orator dalam Malang Fish Campaign ‘GEMARIKAN’ dalam Hari Ikan Nasional Tahun 2015 oleh HIMATHRIK Universitas Brawijaya
  • Pembicara Utama dalam BPUN Campus Expo 2014 oleh MAS BPUN Kabupaten Pati dan Mata Air Foundation Indonesia
  • Pembicara Utama dalam Talkshow Pendidikan Kota Malang Tahun 2014 oleh Universitas Ma Chung Malang
  • Koordinator Pendamping Samantha Krida RAJA Brawijaya Tahun 2014 oleh EM Universitas Brawijaya
  • Mahasiswa THP FPIK Universitas Brawijaya dengan IPK Cumlaude 4.00 Tahun 2014
  • Penerima Program Beasiswa Bidikmisi oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia pada Tahun 2013-2017
  • Alumni BPUN Kabupaten Pati Tahun 2013

Organisasi dan Aktivitas

  • Founder and Copywrite and Strategic Planner Komunitas Bolo Pragolo Pati (2016-sekarang)
  • Inisiator and Copyright City Branding Kabupaten Pati ‘The Crown of Java’ (2016-sekarang)
  • Paguyuban Kangmas Mbakyu Duta Pariwisata Kabupaten Pati (2016-sekarang)
  • Redirect Indonesia di bawah UN MGCY (United Nation Major Group of Children and Youth) (2015-sekarang)
  • Youth Educator and Entrepreneur (YEE) Indonesia (2015-sekarang)
  • Racana Brawijaya Universitas Brawijaya (2015-sekarang)
  • PELINDO III Youth Camp Chapter Malang (2015-sekarang)
  • Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Perikanan (HIMATHRIK) Universitas Brawijaya (2015-2016)
  • BEM Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (2014-2016)
  • Pengajar dan Pengurus Brawijaya Mengajar (2014-2016)
  • Komunitas Malang Mengajar (2014-2016)
  • Founder and Director of Indonesian Education Forum (2013-now)
  • Majelis Alumni Sanlat dan BPUN Kabupaten Pati se-Indonesia (2013-sekarang)
  • Ikatan Keluarga Mahasiswa Pati (IKMP) Malang Raya (2013-sekarang)
  • Sekolah Kebangsaan Brawijaya (2013-sekarang)
  • Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya (2013-2014)

Riset, Paper, dan Publikasi

  • KOPERASI TRIMO SB (Sendang Biru Modern Industrial and Education Cooperative): Optimizing the Role of Fisheries Cooperatives in Marine Products Processing Management, Environmental, and Coastal Edutourism in Sendang Biru Malang Regency Able to Compete in ASEAN Economic Community 2017
  • TEMAN HITS: Integration of Marine Natural History Gili Island at Gresik Regency
  • Processing of Shrimp Stick (Litopenaeus vannamei) Based on Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP) and Good Manufacturing Practice (GMP) Application to Produce High Protein Food for People
  • Integration of Marine Natural History by Local Fisherman of Gili Noko Island
  • Processing of Abon, Meatball, and Fish Crackers from Milk Fish (Chanos chanos) at UD. Amanah, Bajomulyo, Juwana, Pati Regency, Central Java
  • Application of Technical Laboratory on Mangrove Ecotourism: Case Study at Bedul, Sumberasri, Purwoharjo, Banyuwangi
  • Application of Technical Laboratory as a Means of Coral Reef Ecotourism Rehabilitation at Bangsring, Wongsorejo, Banyuwangi
  • Waste Minimization from Tourists: Garbage Minimarket Application at the Tourism Spot as a Means of Education and Economic Enhancing for Local Commuinities (Case Study at Bangsring and Boom Beach, Banyuwangi)
  • Sociopreneurship: SABS (Sekolah Alam Bengawan Solo) at Klaten Central Java with Yayasan Rumah Peneleh
  • Hydrothermal Vent as New Alternative Energy Resource to be Electrical Power Plant in Reducing Crude Oil or Coal Using to Fight Against Global Warming
  • SAKURA (Snackbar Benalu Antikanker Payudara) as Healthy Snack to Prevent Breast Cancer
  • Santri Entrepreneurial Self-Based Fisheries to Increase Maritime Economic Sectors: Case Study at PP. Ashabul Kahfi Malang
  • Effects of Addition of Carrageenan from Seaweed (Eucheuma cotttoni) into Tuna (Thunnus thunnus) Nugget

Itulah sedikit cerita tentang saya, mahasiswa yang bisa mengenyam perkuliahan karena mendapatkan beasiswa. Dari cerita singkat itu, sayapun mengerti bahwa di balik segala keterbatasan yang ada, tenyata Allah memberikan jalan kepada hamba-Nya.
Ya, setiap orang punya harapan. Setiap orang punya kesempatan, dan yang jelas setiap orang berhak bermimpi. Maka bagimu yang sedang berjuang, beranilah bermimipi. Karena dengan bermimpi, kamu menjadi hidup dalam hidupmu.

*Mohammad Ainurrofiqin, Alumni BPUN Kabupaten Pati Tahun 2013

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel